- Back to Home »
- MENTORING "PENGALAMAN"
Posted by : Unknown
Jumat, 16 September 2016
Nama : Nella
Maynarani
NIM :
Jurusan : PGSD
Tugas : Mentoring
Pend.Agama
CERITAKAN APA YANG
KALIAN RASAKAN KETIKA KALIAN MENURUTI NASIHAT ATAU PERKATAAN ORANG TUA DAN
KETIKA KALIAN MELAWAN ATAU MEMBANTAH PERINTAH ATAU PERKATAAN ORANG TUA KALIAN
!!
JAWAB :
1.
KETIKA
MENURUTI NASIHAT ATAU PERKATAAN ORANG TUA
Ada sepenggal cerita dalam tea
ini, yang mungkin bisa menginspirasi para pembaca skalian, dan menjadi
pembelajaran yang patut untuk disimak. Karena pada dasarnya yang baik ditiru
dan hal ynag buruk tak patut untuk dicontoh.
Bagi saya, orang tua adalah
segalanya. Bapak Ibu saya ibaratnya sebagai nafas saya, nyawa saya, dsb. Mereka
bak berlian yang saya miliki, yang selalu menginginkan yang terbaik, yang tak
lelah mencari nafkah dan membesarkan saya, yang mengajarkan saya untuk mandiri,
bersabar, dan kuat.
-
Ibu
Ibu saya bernama Alimah, beliau
saat ini berumur sekitar 65thn. Sudah tua memang, dan penyakit diabetes yang
dideritanya sejak saya masih sd hingga saat ini tak kunjung sembuh. Dan saya adalah
anak ke5 dari 5 bersaudara. Dan yang begitu tragisnya saudara-saudara saya
tidak mau merawat ibu. Mereka terlalu mementingkan kepentingannya sendiri
hingga lupa dengan kewajibannya sebagai anak. Saya tau mereka sudah berkeluarga
namun setidaknya mereka tidak lupa denagn ibunya dan tugasnya sebagai anak. dan
saat saya ingin memarahi mereka, namun ibu saya melarang saya. Beliau
menasehati saya “ biarlah mereka seperti itu, suatu saat mereka pasti ada
balasannya. Dan sekarang hanya kamu yang berbakti dan mau merawat ibuk, yang
rela menjaga ibuk sakit, membersihkan luka ibu yang penuh darah dan nanah,
memandikan ibu, memberi makan ibu, itu saja ibu sudah bersyukur. Ingatlah bapak
ibumu sudah tua, sudah tidak mampu membiayai pendidikanmu. Maka dari itu kamu
harus mandiri, yang kuat, sabar, belajar yang sungguh-sungguh, berdoa, dan
banggakan ibu. Ndak papa sekarang susah, suatu saat kebahagiaan akan datang”.
Itulah kata-kata yang selalu
dikatakan ibu saya, dan selalu saya ingat, dan berusaha untuk saya lakukan. Dan
hasilnya saya bisa tetap sekolah dengan beasiswa dan mencari penghasilan
sendiri dr smp-hingga kuliah sekarang. Ketika saya susah ada saja jalan yang
terbaik. Berkat doa dan nasihat ibu hingga akhirnya saya tetap bisa melanjutkan
pendidikan hingga saat ini.
Disuatu hari menjelang ujian tes
SBMPTN, saya dinasehati guru saya “cucilah kaki ibumu lalu mintalah doanya,
kemudian minumlah air cucian kaki ibumu itu. Kalo mau sukses itu yang patuh
dengan orang tuamu, terutama ibu, doa ibu itu selalu terkabul”. Sepulang
sekolah saya langsung mencuci kaki ibu saya, meskipun kaki ibu saya saat itu
sedah luka. Saya cuci kemuadian saya mencium tangannya dan meminta doanya
hingga saya dan ibu sya menangis. Kemudian air cucian itu saya minum. Sungguh
luar biasa ibu mendoakan saya denagan tulus dan menangis. Dan buktinya saya
lolos sbmptn dan bidikmisi serta kembali membuat ibu menangis bahagia.
-
Bapak
Bapak bernama Mulyono, berumur
78th. Cukup tua memang. Bapak adalah orang yang saya takuti dan saya hormati
saya tidak pernah berani membantahnya. Beliau adalah orang yang terkuat,
terhebat, terbaik dimata saya. Beliau banting tulang membesarkan ke5 anaknya
dengan susah payah dan memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Nasihatnya yang slalu saya
ingat,” Nduk, kamu sudah dewasa sekarang.. belajar yang rajin, harus pintar
jaga diri”. Dan hingga saat ini saya masih terjaga dengan baik dan selalu
berusaha membanggakan beliau dengan prestasi dan kerja keras saya dalam
belajar.
Dan masih banyak lagi
2.
KETIKA
MEMBANTAH PERINTAH ATAU PERKATAAN ORANG TUA
Saat itu saya masih dibangku smp,
ketika ada ujian praktik yang mengharuskan saya untuk kerja kelompok. Tapi hari
itu sudah mulai petang dan hampir magrib. Say sudah dilarang orang tua saya
namun saya tetap saja pamit pergi. Dan hasilnya, baru mau menaiki sepeda dan
mengendarinya, dan saat itu saya langsung jatuh di depan rumah saya. Sepeda
saya masuk ke sawah dan saya jatuh di jalan. Dan akhirnya terluka.